Jumat, 19 Februari 2016

Proud to be Electrician

Obeng ditangan kanan, multimeter ditangan kiri, testpen disaku, dan kalkulator adalah piranti wajib. It’s me. Inilah hidupku, dan inilah pilihanku. Hari-hari kulalui dengan luar biasa. Matematika dan Fisika adalah dasar hidup. Tanpa itu aku bukanlah anak elektro sejati. Sesekali aku bertemu resistor, dioda, transistor, menyapa geng analog ini dengan sepenuh hati. Layaknya ornamen, mungkin teori Norton dan Thevenin selalu menghiasi fikiran ini. Hingga otak ini dipaksa bekerja lebih keras oleh Rancangan Listrik Kendali Industri, one of my favourite.
I proud to be Electrician, aku bangga dengan hidupku. Persetan dengan omongan orang. Mungkin bagi sebagian orang kesuksesan hanya milik Mahasiswa Hukum dengan kitab KUHP dan Undang-Undangnya diluar kepala atau milik Mahasiswa Kedokteran dengan analisis teori yang super duper ribet ditinjau dari buku setebal jidatnya. Tapi bagiku kesuksesan sejati adalah milik mereka yang yakin dan percaya. Yakin akan kekuatan mimpi dan terus melangkah untuk meraihnya. Berdiri tegak diatas, mendongak sambil berteriak “I CAN DO THIS”. Berani gagal, tanpa menampik segala resiko yang mungkin dihadapi.

Aku bukan orang lemah, terserah kalian mau bilang apa, tapi yang terpenting aku berusaha menjadi diriku sendiri, tanpa berpura-pura didunia yang fana ini. Menjadi elektro sejati bukanlah hal yang mudah. Banyak rintangan yang harus dihadapi, banyak ujian yang harus dilalui. Meja derita adalah permulaan, pada step ini aku harus menjinakkan plat baja. Berbekal kikir dan gergaji, semuanya kulakukan sendiri. Papan derita adalah ujian kenaikan kelasku berikutnya, disini praktik terminasi dan pengawatan instalasi baik otomatis maupun manual kulalui. Tak melulu mulus memang, sesekali kutemui gonjang-ganjing disana sini, sesekali fuse itu putus tak terkendali. Kemudian tembok derita yang sebentar lagi kudaki adalah alasan peluh ini menetes setiap hari. Ada keringat dari setiap pekerjaan, ada harga yang harus dibayar dari setiap perbuatan. Namun yang kuyakini, apa yang aku tanam sekarang adalah apa yang akan aku petik esok hari.

2 komentar:

  1. sur, aku nggak paham deh sama yang ini "...Rancangan Listrik Kendali Industri, one of my favourite.."
    Favorit? ewwwwwwhhhhhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. mulai sekarang difavoritin dums
      *buing-buing

      Hapus