Jumat, 19 Februari 2016

Percakapan Perkakas Listrik



Langit mulai cerah, emas tersepuh di pinggir timur, mengiringi penampakan mentari yang terbit dari ufuk. Sesekali terdengar celoteh ayam, bersahut-sahutan membentuk simfoni yang indah. Sayup-sayup terdengar suara, tak begitu jelas memang, tapi masih bisa terdengar olehku yang sedikit demi sedikit mengumpulkan nyawa yang tercecer malam tadi.


“ Anak-anak bagaimana kabar kalian? Bapak ingin tanya apa yang akan kalian lakukan hari ini?” tanya Pak Lampu.

“ Seperti biasa pak, saya akan menyearahkan gelombang listrik AC ke DC” Jawab Dioda

“ Kalau saya akan menguatkan arus rangkaian pak” jawab Transistor

“ Bagus, lalu bagaimana dengan kamu LDR?” Tanya sang guru

“ Saya bingung pak harus berbuat apa? Rasanya susah menjalani hubungan dengan jarak seperti ini” Jawabnya singkat

“ @#&#$@ eeh, bukan kamu yang saya maksud, tapi LDR yg disebelah kamu” Pak guru nyengir karena yang ia maksud LDR yang Light Dependent Resistor, bukan Long Distance Relationship -_- .

“ hmm, saya takut Pak “ jawab LDR terbata-bata

“ Kenapa? Ada masalah?”

“ Tugas saya kan membantu bapak menghidupkan lampu saat langit mulai gelap, tapi saya takut gelap, saya nggak bisa hidup dengan kegelapan”

“ Nggak perlu takut, kita disini untukmu, itulah hidup, terkadang kita harus bersusah dahulu untuk meraih kebahagiaan”

Nilai apa yang bisa kita ambil? Kehidupan memang tak semudah yang dibayangkan, dalam hidup kita butuh pelita, butuh cahaya yang membawa kita keluar dari kebodohan, itulah tugas lampu, itulah tugas Bapak dan Ibu guru, mengajarkan kita dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak tahu menjadi tahu. Terima kasih guru, jasamu akan selalu kuingat.

Lalu bagaimana jika kita berbelok? Pasti kita butuh seseorang untuk meluruskanya, Yups orang tua. Orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya, mereka akan meluruskan anak-anaknya yang berbelok, seperti dioda yang meluruskan gelombang AC ke DC.

Kemudian saat kita terpuruk, kita juga butuh penyemangat, butuh seseorang untuk menguatkan kita, layaknya Transistor, teman-teman kita selalu ada, selalu siap membantu kita baik suka maupun duka.


And the last but not least, tak ada keberhasilan yang instan, semua itu harus diperjuangkan. Kesuksesan berawal dari proses yang panjang. Tugas kita adalah menyibak semua rintangan itu. Tunjukkan pada LDR kalau kita bisa, tunjukkan kalau kita manusia yang hebat. Bukan manusia yang menengadah dan menyerah begitu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar