Minggu, 07 Februari 2016

Imigran Gelap Satu Hari



Tak terasa perjalanan kita hampir usai, setelah satu bulan berjelajah di negeri orang, kami harus kembali ke negeri kami, negeri yang kami cintai, rumah kami, beraktivitas kembali seperti sebelumnya.
Karena tugas kami berempat selesai sampai disini. Jam 05.00 kami diantar ke Airport karena pesawat yang kami tumpangi akan terbang jam 07.00. jarak hotel kami dengan Airport memang tak terlalu jauh, kami hanya perlu 20 menit untuk sampai di Suvarnabum International Airport. Mr. Panya, Mrs. Pinnith, Mr. Preecha, Max mengantar kami sampai di bandara, kami sempatkan waktu untuk berkeliling sambil sarapan bersama di sekitar bandara. Tetapi karena kami harus segera check in maka kami harus meninggalkan mereka, berat memang, meninggalkan orang-orang yang selalu menemani, dan berada di sekeliling kita mengarungi negeri Gajah Putih ini, tapi inilah hidup setiap pertemuan pasti selalu ada perpisahan.  Pelukan hangat mereka beri, dan pelan tapi pasti kaki ini melangkah meninggalkan mereka, rasanya air mata ini akan menetes, sesekali kutengok kebelakang dan yang kulihat hanya lambaian tangan dan ucapan “Have a safe journey home dude”. We love you guys, we can’t forget all of you, Thanks for everything.


Sampai disini kita harus mengurus semuanya sendiri, mulai dari ticketing, pemeriksaan barang yang masuk bagasi, pemeriksaan keamanan, tapi ada satu masalah yang harus kita hadapi, hmm general memang, masalah Visa kami, saat sampai di bagian Imigrasi untuk pertama kali, kami kaget karena Visa kami ternyata hanya sampai tanggal 28 Desember 2012, padahal kami pulang tanggal 29 Desember 2012. Itu artinya status kita adalah Imigran gelap guys, huhuhu. Ribet ya kalo ngurus masalah ijin-ijin gini ternyata, ada saja halangannya, sebenarnya kami sudah mempersiapkannya, katanya nggak papa sih, paling kita kena denda, nggak bakal ditahan. Dan dendanya sekitar 500 Bath (mungkin sekitar Rp 200.000,-). Saat pemeriksaan Pak Aji berkali kali ngomong ke aku kalau ditanya kenapa bisa gini, bilang aja I don’t know sir, I don’t know about this, I’m sorry gitu katanya. Bagiku bodo amat dah yang penting aku bisa pulang ke Indonesia. Pemeriksaannya satu-persatu, yah kalau ditanya aku jawab seadanya saja deh. Saat giliranku pun tiba. Bapak petugas itu mengamati pasporku dengan seksama. “28 Desember? But now 29 Desember” aku cuma bisa nyengir “I don’t now sir, what should I do”. “hmm, it’s okay just a one day, you can go” haa? Gitu doang? Ternyata nggak sesulit yang aku bayangkan, tidak kena denda tapi aku bisa pergi begitu saja, syukurlah. Mungkin pengalaman ini akan jadi pembelajaran kedepannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar